DASAR GOBLOK!

Kamis pagi ini, 28 April 2011 ada pelajaran Sosiologi. Waktu itu guru saya, Pak Daniel tengah menjelaskan tentang kontravensi. Beliau memberi contoh yaitu, memoriku di zaman kelas 4 SD(sekitar tahun 2004 ato 2005 gitu). Mengingatkan kembali suatu peristiwa di sekolah yang hampir saya lupakan karena emang lupa. Peristiwa di mana pada waktu itu saya masih belum mengerti benar mengapa harus pulang cepat.

Pelajaran kedua. Saya tidak ingat pelajaran apa. Mungkin pelajaran IPS sebab waktu itu guru IPS saya alias wali kelas 4D memberikan info. Dikabarkan bahwa setelah pada pukul 9 (TENG!) kami doa dulu terus pulang. Gak usahpiket. Hal ini membuat kami sekelas bingung. Mimpi apa semalam tiba-tiba disuruh pulang cepet? Rasanya lagi gak ada acara,deh. Setelah ditanya, wali kelas saya, Bu Susi menjawab ada rapat guru. Saya hanya nge-oh. Dalam hati saya hanya bilang tumben ada rapat guru.

Nah, jam 9 teng kamipun bubar setelah berdoa pulang. Kami disuruh untuk keluar melalui ruang khusus untuk suster keluar masuk. Ini aneh. Sayapun menyelidiki kenapa hall SD ditutup. Terdengar alunan instrumen musik Jawa Barat. Oh, mungkin ada acara kali,ya. Saya memperkirakan seperti itu.

Di jemputan...bisa dibilang sepi. Aneh memang. Hanya dan beberapa anak. Padahal biasanya kita umplek-umplekan. Selama perjalanan menuju rumah, sang supir alias pemilik jemputan mengobrol dengan kami tentang bom. Ok, saya masih belum tanggap. Mengapa Om bercerita yang begituan? Nyampai rumah, saya melihat bokap saya yang telah mengeluarkan mobilnya dari garasi. Bokap mau menjemput saya. Mengapa? Saya masih belum mengerti. Kok kayaknya orang dewasa pada cemas akan kami-kami ini yang waktu itu masih kelas 4.

‘DASAR GOBLOK! SEKOLAH KAMU BARU SAJA DITEROR BOM! Perkataan itu dilontarkan oleh pembantu saya ketika saya mengajukan pertanyaan untuk kedua kalinya. Saya hanya menjawab nge-oh doang. Regina Pacis Bogor diteror bom? Wiw, masuk TV,dong.