Tuesday, June 15, 2010

The Freak Tale of Green Day in: Viva la Germany

Note: karena penulis sedang terkena penyakit gila bola piala dunia, dia jadi terinspirasi untuk menulis fanfict lagi.


Selama tur musim panas di Eropa, Trio Green Day ini tidak menonton laga-laga para pemain sepak bola berbagai negara di FIFA World Cup 2010. Bukan karena mereka gak ada waktu. Ada breaknya hanya saja, mereka tidak tertarik dengan event tersebut. Siang di hari Minggu ini, Jerman akan bertanding melawan Australia. Tre Cool sebagai orang berdarah Jerman ingin sekali menonton aksi bangsanya.


“ Billie, minta manager untuk mengundur dikit sound checknya,ya.” Pinta Tre dengan wajah memelas.

“ Untuk apa? Manager gak mau mengkompromi waktu, kali.” Mike yang daritadi diem kini angkat bicara.

Pada hari itu juga, jadwal mereka memang bertabrakan dengan sound check untuk acara Tony Awards yang akan dilaksanakan pada malam hari.


“ Ayolah, Bill. Aku masih capek. Masih butuh waktu istirahat.”

Kebetulan, baru Minggu pagi ini mereka nyampe ke sebuah hotel bintang lima di New York. Setelah beraksi di Austria mereka buru-buru mencari pesawat super kilat untuk nyampe ke sini berhubung disuruh mengisi acara Tony Awards. Sebenarnya, Billie dan Mike capek juga. Ditambah lagi alasan Tre sangat menggiurkan . Billie berpikir selama 5 menit.


“ Oke. Tapi, kamu aja yang ngomong.”

“ Yes. Thanks, Bill. Lo emang sohib gue yang paling baik.” Trepun ngeloyor pergi menuju kamar manager.


“ Gile lo, Bill. Manager kita,kan paling gak suka yang namanya ngulur-ngulur waktu.”

“ Gue tau, Mikey. Liat aja nanti . Si Tre pasti diamukin manager.” Kata Billie tersenyum jahat.


Tak lama kemudian, tre Cool balik. Wajahnya ternyata cerah, enggak kusut seperti yang diharapkan Billie.


“ Bagus, Bill. Manager ngizinin kita untuk mengundur jadwal. Soalnya dia juga pengen liat pertandingan Piala Dunia antara Jerman sama Aussie.” Kata Tre seneng sambil menyetel televisi.

" Jadi, lo mau liat FIFA dulu?"

Asem sudah wajah Billie.


Tepat setelah TV menyala, lagu kebangsaan Jerman berkumandang.

Trepun bernyanyi lagu tersebut dengan nyaring saking bangga sekaligus berbunga-bunga hatinya. Mike dan Billie menutup kedua telinganya karena suara cempreng Tre mengganggu gendang telinga mereka berdua. Untunglah, lagu berlalu dengan cepat kemudian dilanjutkan dengan lagu kebangsaan Australia.


“ Mike, lo ngedukung yang mana,nih?”

“ Gue gak tertarik.” Mike beranjak meninggalkan ruang TV. Dia pergi menuju dapur.

“ Bagaimana dengan lo?.” Tre balik nanya ke Billie.

“ Hmmm…. Gue pilih Australia aja,deh. Lo sendiri?”

“ Jerman,dong. Hahaha, kalau Aussie kalah, lo nanti jadi jongos gue,ya selama 2 minggu.”

“ Hah? Kok gitu,sih? Gue,kan juga mesti ngurus anak sama istri.”

“ Eh, jangan salah. Acara yang kayak gini taruhan selalu disahkan secara hukum.”

“ Kata siapa?”

“ Kata gue.” Tre tersenyum licik.

Dari senyumnya itu, dia seperti mengatakan bahwa Billie adalah manusia ayam yanggak berani taruhan.

Billie merasa tertantang. Dia membaca senyum orang yang ada di sampingnya itu.


“ Oke, kalau Jerman yang kalah, lo yang jadi jongos gue.”

“ Deal?”

“ Deal!” Tre dan Billie saling berjabat tangan tanda sepakat. Bersamaan dengan itu pertandinganpun di mulai.


9 menit kemudian…..


“GOOOLLLLLL!!!!!!!” Tre meloncat kegirangan. Podolski mencetak gol pertama untuk Jerman. Mike yang lagi makan keselek kaget. Sementara itu, Billie diam saja.

Cuma pemanasan saja..... batin Billie enteng.


Di menit-menit berikutnya, inilah dialog antara Tre dan Billie yang terjadi selama pertandingan berlangsung:


“ GOOOLLLLL!!!!PANZER ROCK ABIS!” SorakTre.

“ Damn it! Kapan,nih Aussie nyetak gol?” Billie jadi cemas.

....

“ Lho?! Kok yang punggung nomer 4 kena merah,sih?” Billie kaget.

“ Hahahaha...makan, tuh Aussie.” Ejek Tre.

....

“GOOOLLLLL!!!!!! KLOSE YOU’RE F**KIN’ ROCK!” seru Tre

Mampus! Udah 3-0,nih. Billie jadi tambah nge-down.

......

“HOLY SH*T! Si Cacau baru masuk langsung nyetak gol! Hehehe...gimana, Bill?”

Billie diem saja. Wajahnya pucat. Terbayang sudah ia disiksa bak budak Firaun di Mesir. Mike yang daritadi smsan dengan istrinya di dapur kembali ke ruang TV. Dia jadi tertarik setelah mendengar jeritan senang dari Tre.

“ Wah, kayaknya seru,nih. Ikutan,dong.”

“ Boleh, lo dukung siapa?” tanya Tre senang

“ Jerman,dong. Kebetulan rumah gue lagi berantakan,nih.” Mike menoleh dan tersenyum jahat kepada Billie.

“ Huh! Liat saja, pasti Aussie bisa nyusul.” Kata Billie gak mau kalah

....

“ Haahahahaha...liat,tuh si Cacau kena kartu kuning. Keluar sono!”

“ Woy, Bill, kartu kuning itu cuma peringatan doang. Kalau kartu merah baru keluar.” Jelas Mike.

Wajah Billie langsung tambah asem.


“ YAHOOOOOOO!!!!! JERMAN MENANG!!” Tre dan Mike berseru girang ketika peluit dibunyikan tanda pertandingan telah usai. Mereka saling berpelukan dan Tre mencium pipi Mike. Mike langsung sadar. Buru-buru dia dorong si Tre dari dekapannya. Sementara itu, Billie terdiam lemas.

“ Hehehe..Bill, Aussie,kan kalah.. Siap-siap lo jadi kacung kami berdua.” Mike dan Tre menyeringai.

“ Hmm... oke. Tapi, Jerman kok bisa menang,sih?”

“ Ya,eyalah, Jerman,kan emang jago pertahanan dan gocekannya. Di Eropa, mereka masuk daftar pemain sepak bola terhebat selain Inggris, Perancis, Italia dan Portugal.

“ ()&&*%##^$&^%%#$%#^*)&)$^%...ngomong dong dari tadi.” Billie ngamuk dan menyerang Tre.

Perkelahian antar suporter tak terhindarkan. Mike berusaha menengahi mereka. Tapi, dia malah kena tinju kombinasi dari Tre dan Billie. Dia jadi marah dan ikut berantem.

“ Oke, guys. Pertandingannya sudah selesai. Ayo, sekarang kita cabut. Udah telat du...” Manager tercengang-cengang ketika dia menjemput Trio Green Day dan mendapati mereka bertiga sedang berantem. Selanjutnya, Manager berlari mencari sekuriti guna meminta bantuan untuk menengahi mereka bertiga.

No comments: